Rabu, 02 November 2016

Human Relation



INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA
KOSGORO 1957

PRAKTIK HUMAN RELATION
DALAM DUNIA KERJA
                                                                                           

                                                              DISUSUN OLEH :

WITRI APRIYANI
03201340036

HUMAN RELATION
FAKULTAS ILMU SOSOAL POLITIK
TAHUN AJARAN 2016/2017



Assalam mu’alaikum wr. wb.
Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT karena dengan karunia-Nya yang telah membimbing manusia dengan petunjuk-petunjuk-Nya, sebagaimana terkandung dalam Al-qur’an dan Al-hadist, petunjuk menuju kejalan yang lurus dan jalan yang ridhoi-Nya dan kami bersyukur kepada-Nya yang telah memudahkan kami dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul     “HUMANS RELATIONS DALAM DUNIA KERJA”
Shalawat berserta salam dihanturkan pada kejunjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk tegaknya syi’ar islam, yang pengaruh dan manfaatnya hingga kini masih terasa.
Akan tetapi didalam makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun makalah  ini, oleh karena itu saya mengahrapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini, kami ucapkan terimakasih.

Wassalam mu’alaikum wr. wb.


Jakarta, 1 November 2016

Pemakalah



PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Dengan berkembangnya psikologi ilmiah modern pada pertengahan abad ke-19, kaitan antara dua unsur itu memperoleh arti baru yang spesifik. Study mengenai motivasi manusia ketika itu sangat dipengaruhi oleh karya-karya biolog inggris, Charles Darwin, bahwa manusia dianggap sebagai makhluk yang terlibat dalam pergulatan keras dengan alam untuk bisa bertahan hidup. Dari pergumulan keras tersebut, diasumsikan bahwa manusia memiliki hasrat atau keinginan yang kuat untuk tetap hidup.
Human relations adalah membina hubungan lewat sebuah komunikasi persuasif secara interaktif yang menginginkan kepuasan antara kedua belah pihak. Baik itu dalam segala bidang kehidupan ataupun sebatas dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Keith Davis mengemukakan bahwa “Human relatios at work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis, dan sosial.
Secara sempit human relations hanya terjadi dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan untuk menggugah gairah kerja dengan semangat kerjasama yang produktif serta berbahagia hati. Dalam hubungannya dengan manajemen sumber daya manusia, komunikasi yang dalam hal ini human relations bukan hanya sekedar pengiriman dan penerimaan pesan, tetapi lebih jauh dari itu. Human relations bertujuan mengembangkan potensi sumber daya manusia. Dengan tujuan tersebut, pengembangan potensi seseorang dalam suatu pemerintahan tidak akan terlepas dari upaya peningkatan motivasi dan prestasi kerja seseorang. Mereka yang termotivasi dengan baik akan memberikan konstribusi yang lebih besar terhadap keefektifan organisasinya.
Dengan asumsi dasar inilah, kami dari kelompok I akan mengemukakan tentang motivasi dalam human relations, yang kami rangkai dalam beberapa rumusan masalah.

B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Itu Human Relations Sebagai Kegiatan Komunikasi ?
2.      Bagaimana cara memotivasi karyawan ?
3.      Apa saja faktor penghambat Human Relation dalam lingkungan kerja


           









       Praktik Human Relation dalam dunia kerja



Human relations merupakan salah satu unsur penting bagi keberhasilan komunikasi baik dalam komunikasi antar personal maupun dalam komunikasi kelompok dan dalam public relations. Bahkan human relations juga sangat penting bagi seorang pemimpin yang sehari-harinya banyak melakukan komunikasi baik vertical maupun horizontal. Di dalam pergaulan sehari-hari antara individu dengan individu, baik dalam lingkungan kecil maupun lingkungan besar human relations merupakan factor penting.

Di Negara-negara yang sudah maju human relations semakin mendapat perhatian para manajer dalam organisasi apapun, karena semakin diasakan pentingnya dalam rangka memecahkan berbagai masalah yang menyangkut factor manusia dalam manajemen. Benturan-benturan psikologis dan konfli-konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan organisasi sering terjadi. Bukan saja antara manajer dengan karyawan tetapi juga antara karyawan dengan karyawan, yang benar-benar mengganggu jalannya roda organisasi dalam mencapai tujuannya. Human relations juga dirasakan pentingnya oleh para manajer untuk menghilangkan luka-luka aibat salah komunikasi (mis-communication) dan salah interpretasi (mis-interpretation) yang terjadi antar manajer beserta karyawannya dengan public di luar organisasi.

Ciri hakiki human relations bukan “human” dalam pengertian wujud manusia (human being), melainkan dalam makna proses rohaniah yang tertuju pada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia. Human relations dapat dilakukan atau terjadi dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan serta terhadap siapa saja.


            PENGERTIAN HUMAN RELATION

Human relations adalah komunikasi. Komunikasi adalah penggerak didalam organisasi. Istilah komunikasi berasal dari perkataan Latin “communicatio” yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Komunikasi antar manusia (human communication) atau komunikasi sosial (social communication), komunikasi antara seseorang dengan orang lain dalam kehidupan masyarakat. Komunikasi penting bagi manusia, sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak ada saling tukar pengetahuan dan pengalaman. Peradaban dan kebudayaan, perkembangan masyarakat, dan kemajuan teknologi tidak mungkin terjadi tanpa kominikasi antar manusia, baik dalam lingkungan suatu bangsa maupun antar bangsa.
Telah disinggung di muka bawa komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Proses penyampainnya berlangsung pada umumnya menggunakan bahasa.
 Bahasa adalah lambang yang mewakili sesuatu, baik yang berwujud, maupun yang tidak berwujud; dengan lain perkataan: baik yang konkrit maupun abstrak. Jika komunikasi menggunakan bahasa disebut komonikasi verbal (verbal communication), maka komunikasi menggunakan lambang yang bukan bahasa dinamakan komunikasi non verbal (non verbal communication)
PengertianHuman Relation Menurut Beberapa Pakar
  1. Cabot dan Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
  2. H.Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan  perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
  3. Keith Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
  4. Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional; (2) Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut

UNSUR-UNSUR HUMAN RELATION

Komunikan            
Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika
menyampaikan pesan.

Media
Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
.
Efek
Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses kominikasi. Efek diklasifikasikan menjadi efek kognitif jika menyangkut pikiran atau nalar

            Bagaimana Berlangsungnya Komunikasi dalam Manajemen?
Pertama-tama yang perlu difahami oleh manajemen adalah berlangsungnya komunikasi secara umum dalam manajemen. Komunikasi dalam manajemen atau disingkat menjadi komunikasi manajemen, meliputi dua bagian. Perama adalah komunikasi internal dan yang kedua adalah komunikasi eksternal.





Peran Human Relation dalam Hubungan Internal

Human Relation adalah kegiatan rohaniah, yaitu kegiatan rohaniah yang menyangkut watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku menuju kepuasan hati, proses ini berlangsung pada dua atau tiga orang yang terlibat dalam komunikasi antar personal yang bersifat dialogis. Sehingga, masing-masing mengetahui, sadar dan merasakan efeknya. Jika semuanya merasa senang maka kegiatan human relation yang dibangun berhasil, namun. Jika tidak menimbulkan rasa puas maka kegiatan human relation itu gagal. Untuk mempraktekan human relation, seorang pemimpin perlu mempelajari sifat tabiat karyawan, juga tingkah laku mereka dalam hidup berkelompok dan bermasyarakat. Manusia tidak hanya mempunyai kemampuan vegetatif (makan, minum dan berkembang biak), Kemampuan sensitif (bergerak, mengamati, bernafsu dan berperasaan) dan juga kemampuan intelektif (memiliki hasrat dan kecerdasan), tetapi sifat-sifat rohaniah dan jasmaniah turut membentuk jiwa, sifat dan tingkah lakunya.
 Sebagaimana manusia pada umumnya, para karyawan juga terdiri dari orang-orang extravert, ambivert dan introvert dengan kebiasan-kebiasan berpikir dan berperasaan yang berbeda. Hal ini penting untuk diketahui pimpinan manajer dan eksekutif. Dengan demikian para pemimpin dapat memahami mengapa seorang karyawan memiliki sifat tabiat tertentu, dan ini akan memudahkan memecahkan masalah yang dihadapi karyawan. Masalah yang dihapadi oleh karyawan baik dirumah maupun ditempat kerja akan mempengaruhi produktivitas karyawan tersebut. Dengan kemampuan human relation yang baik seorang pimpinan akan dapat memecahkan masalah para karyawannnya.
   

Kunci aktivitas Human Relation adalah motivasi, motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi, motivasi berarti membangkitkan motif, daya gerak atau menggerakan seseorang atau diri sendiri untuk bertindak dalam rangkat mencapai suatu tujuan, jika seorang pimpinan memotivasi para karyawan untuk bekerja dengan giat, harus berdasarkan kebutuhan para karyawan yang memuaskan, yaitu kebutuhan akan upah yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, penghargaan atas pekerjaannya dan lain sebagainya,
Pemimpin dapat mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas karyawan dan mengkooperasikan hasrat-hasrat mereka untuk dapat bekerja bersama-sama, dalam hal ini komunikasi memegang peranan penting,
Human Relation seperti dijelaskan diatas adalah komunikasi persuasif. Dengan melaksanakan human relation itu pimpinan organisasi atau pimpinan kelompok dapat melakukan komunikasi dengan para karyawannya secara manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja bersama-sama, sehingga hasil yang diperoleh dapat memuaskan. disamping para karyawan bekerja dengan hati puas.
Hubungan manusiawi memiliki pengaruh yang besar dan menembus kehidupan organisasi, karena merupakan jembatan antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.
Bila kondisi untuk hubungan interpersonal yang baik hadir, kita juga cenderung menemukan respons-respons positif terhadap pimpinan, sikap tanggap atas kebutuhan-kebutuhan pribadi dan organisasi, kepekaan terhadap perasaan pegawai, dan kesediaan untuk berbagi informasi. Semua ini adalah prasyarat untuk komunikasi ke atas dan ke bawah yang efektif, agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang dapat meningkatkan semangat kerja yang akan mempengaruhi juga hasil pekerjaannya.



Peran Human Relation dalam Peningkatan Karir

Seperti dijelaskan diatas, kunci dari kegiatan Human Relations adalah motivasi yang dapat mendorong kinerja karyawan, seorang pimpinan harus dapat memahami kebutuhan karyawan dan harus menyesuaikan penghargaan yang diberikan kepada karyawan tersebut, seperti : gaji yang layak, pemberian cuti, dan promosi jabatan bagi karyawan. Peningkatan karir dalam kaitannya dengan Human Relations adalah sebagai motivasi bagi karyawan, dengan demikian karyawan akan menunjukan loyalitasnya kepada perusahaan dengan bekerja secara maksimal
            Peningkatan karir yang diberikan perusahaan kepada karyawannya akan mempengaruhi organsasi dan kinerja karyawan, dimana peningkatan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk menjamin orang-orang yang ada didalamnya mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan, oleh karena itu. Sebuah organisasi perlua mengelola karir dan mengembangkannya agar produktivitas karyawan tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja perusahaan, pengelolaan dan pengembangan karir akan meningkatkan efektivitas dan kreativitas sumber daya manusia yang dapat menumbuhkan komitmen yang kuat dan meningkatkan kinerjanya dalam upaya mendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya.

            Karyawan yang mempunyai kesempatan yang tinggi dalam meningkatkan karirnya akan merangsang motivasinya untuk bekerja lebih baik. Perusahaan yang memiliki manajemen yang baik dalam pengembangan karir karyawannya akan mempunyai kinerja dan kemauan karyawan untuk berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan dan perilaku dalam melakukan pengembangan, dimana hal tersebut akan meningkatkan kinerjanya.
            Jika dalam sebuah organisasi tidak memiliki manajemen yang baik dalam pengelolaan dan pengembangan karir maka akan muncul ketidakpuasan dari karyawan terhadap kinerja pimpinan perusahaan dan produktivitas organisasi akan berjalan lambat karena karyawan merasa kesempatan untuk mendapatkan jenjang karir didalam organisasi.
 Jadi, pengembangan karir merupakan hal yang penting untuk mendorong kinerja karyawan,
Dalam dunia kerja yang selalu berupaya untuk meningkatkan produktifitas perusahaan, biasanya individu yang terlibat dalam dunia perusahaan itu dituntut selalu progresif dalam hal apapun. Sehingga tidak jarang kita lihat banyaknya perusahaan mencoba membangun kesepahaman antara pihak perusahaan maupun stakeholder sebagai usaha dalam membangun korelasi psikologis antara pihak yang terkait.

Human Relation secara teori bukanlah bagian dari kajian sosial, akan tetapi merupakan praksis psikologi sosial dalam bentuk komunikasi antar personal. Dan manusiawi sekali ketika kita membedah tentang relasi. Apalagi relasi yang kita kaji cukup pragmatis sekali. Yaitu relasi sebagai upaya untuk memenuhi eksistensi dan daya tahan perusahaan atau organisasi sebagai wadah manusia untuk bertahan sebagai entitas yang korelatif dan saling membutuhkan. Tidak jarang relasi manusiawi atau human relation dijadikan cara untuk mempertahankan apa yang harus dipertahankan manusia itu sendiri. Seperti perusahaan membangun relasi untuk mencoba menjaga stabilitas produksi perusahaan, dan berupaya seprogresif mungkin.

 Ranah praksis relasi manusiawi inilah yang menjadi bentuk strategi komunikasi organisasi yang diupayakan oleh kegiatan public relation Public Relation dengan tujuan dasar untuk membangun dan mempertahankan citra terhadap khalayak internal maupun eksternal perusahaan tidak serta merta dibangun atas dasar komunikasi struktural dan seremonial.
Karena pada umumnya selama ini masih mengedepankan langkah yang kooptatif dan diskoperatif. Langkah sentra yang dibangun seharusnya tidak hanya secara komunal atau kelompok, tapi perlu upaya pendekatan secara individual dan kultural. Antara human relation dan public relation mempunyai kata kunci yang sama. Yaitu sama-sama membangun relasi. Yang membedakan satu sama lain adalah human relation lebih demokratis dan cultural dan tidak terstruktur, namun sangat dalam dan menjiwa.

Sedangkan public relation bentuk komunikasinya adalah perusahaan atau orang yang berkepentingan cenderung aktif dan struktural dan tidak mendalam. Human relation mempunyai peran besar untuk membantu kinerja seorang public relation dalam mempertahankan citra perusahaan atau sebuah organisasi. Human relation tidak hanya penting bagi strategi public relation, akan tetapi human relation juga mempengaruhi daya produksi perusahaan atau organisasi.
Manusia yang bekerja dalam perusahaan, dan manusia yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan bukanlah sebuah robot yang tanpa naluriah dan beban psikologis. Ketika karyawan merasa tidak nyaman dan terintimidasi, maka secara drastis kemampuan berfikir dan daya kerja optimal mereka hilang begitu saja. Akhirnya frustasi sosial lantaran tuntutan pekerjaan yang terlalu berlebihan dan komunikasi internal perusahaan yang agresif sehingga memungkinkan terjadinya perselisihan yang akibatnya berefek domino terhadap perusahaan.
Oleh sebab itu perlu adanya stimuli dan motivasi sebagai praktik hubungan manusiawi dengan memanusiakan manusia. Jika dalam relasi butuh kasih sayang, maka dengan kasih sayang kita bekerja. Dalam relasi kita butuh untuk saling menghargai maka pola saling menghargai kita budayakan dalam internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Bentuk aplikasi human relation adalah kepedulian (charity) dan tanggung-jawab (responsibility). Kegiatan Corporate Social Responsibolity yang dilakukan perusahaan merupakan langkah awal bagaimana perusahaan membangun hubungan manusiawi dengan masyarakat atau konsumen.
 Oleh sebab itu citra perusahaan lebih tergantung bagaimana seorang PR mampu memengaruhi persepsi khalayak. Untuk itu pada saat ini human relation merupakan bentuk strategi yang paling jitu untuk mendongkrak kinerja public relation.







TOLAK UKUR MOTIVASI KERJA

Dalam menilai motivasi kerja sesorang, maka para manajemen membuat tolak ukur dalam melakukan penilaiannya.Berikut adalah beberapa tolak ukur dalam menentukan motivasi :

1.      Tinggi, motivasi kerja tinggi apabila bawahan memiliki disiplin kerja yang tinggi, mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan serta menghasilkan kualitas hasil pekerjaan yang sangat memuaskan bagi atasan.
2.      Sedang, motivasi kerja sedang apabila bawahan kurang memiliki disiplin kerja, kurang mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan serta kualitas hasil  pekerjaan yang kurang memuaskan bagi atasan.
3.      Rendah, motivasi kerja rendah apabila bawahan tidak memiliki disiplin kerja, tidak memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan serta kualitas hasil pekerjaan yang tidak memuaskan bagi atasan

Dalam memberi motivasi memang tidak mudah. Pada umumnya pegawai-pegawai mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan, keinginan, ambisi, dan lain-lain yang  berbeda. Mereka melihat peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dari berbagai sudut  pandang yang berlainan, dan reaksi-reaksi mereka terhadap pekerjaan, terhadap pegawai satu sama lain, dan terhadap pekerjaan, terhadap pegawai satu sama lain, dan terhadap lingkungan mereka. Dalam sebuah organisasi, kepemimpinan adalah merupakan ujung tombak keberhasilan suatu organisasi, karena organisasi yang dipimpin oleh pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang mengetahui kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang dipimpinnya  baik itu kebutuhan manusia secara fisiologis atau secara psikologis, karena kepemimpinan merupakan salah satu alat bagaimana mempengaruhi orang lain dalam suatu organisasi, dan bagaimana orang bertingkah laku sehingga dengan kepemimpinan yang baik diharapkan akan meningkatkan motivasi kerja orang-orang yang dipimpinnya.
Seorang pemimpin harus selalu lebih mengetahui terhadap bawahannya sebab dalam kehidupan organisasi diperlukan adanya kerjasama atau saling ketergantungan antara anggota-anggota kelompok pemimpin perlu  berorientasi kepada bawahan. Motivasi merupakan bagian dari human relations untuk bagaimana meningkatkan sumber daya manusia yang ada dalam diri seseorang, sehingga seseorang yang diberi motivasi dapat bekerja lebih keras, berusaha mencari tingkat tanggung jawab, bekerja tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan melakukan pekerjaannya dengan professional




Faktor Penghambat Human Relation dalam perusahaan
1.      Hambatan Bersifat Objektif
           Hambatan yang sifatnya objektif adalah gangguan dan halangan terhadap jalannya human relation yang tidak disengaja dibuat oleh pihak lain tapi mungkin disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan dan tidak mendukung. Contoh hambatan bersifat objektif antara lain: gangguan cuaca terhadap jalannya pidato radio, gangguan lalu lintas terhadap ceramah di sebuah tempat tepi jalan raya dan lain sebagainya.. Rintangan atau hambatan yang bersifat objektif ini mungkin pula disebabkan oleh kurangnya kemampuan berkomunikasi misalnya “field of experience” yang tidak “in tune” antara komunikator dan komunikan, approach penyajian yang kurang baik, timing yang tidak cocok, penggunaan media yang keliru, dan sebagainya.
2. Hambatan Bersifat Subjektif’
 Hambatan yang bersifat subjektif ialah yang sengaja dibuat oleh orang lain sehingg merupakan gangguan, penentangan terhadap suatu usaha komunikasi. Dasar gangguan dan penentangan ini biasanya disebabkan karena adanya pertentangan kepentingan, prejudice, tamak, iri hati, apatisme dan sebagainya. Faktor kepentingan dan prasangka merupakan faktor yang paling berat karena usaha yang paling sulit bagi seorang komunikator ialah mengadakan komunikasi dengan orang-orang yang jelas tidak menyenangi komunikator atau menyajikan pesan komunikasi yang berlawanan dengan fakta atau isinya yang mengganggu suatu kepentingan yang bersangkutan.
 Apabila seseorang dikonfrontasikan dengan suatu bentuk komunikasi yang tidak disukainya karena mengganggu kedudukan pendidikan, atau kepentingannya maka orang tersebut biasanya mencemoohkan komunikasi tersebut atau mungkin pula mengelakkan dan secara acuh tak acuh mendiskreditkan pesan komunikasi sebagai hal-hal yang sukar dan tidak dapat dimengerti oleh penerima pesan. Gejala mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi, dinamakan evasion of communication. Selain bersifat objektif dan subjektif hamabatan yang ada di dalam human relation (hubungan bermasyarakat) juga di dorong dengan factor pendukung lainnya yang bersifat negative. Faktor pendukung negative tersebut biasanya terjadi karena adanya masalah yang mengakibatkan hambatan di dalam komunikasi. Berikut adalah beberapa masalah yang sering terjadi di dalam human relation :
a.       Ketidakpahaman Peran Para pegawai belum memahami peran dan wewenang staff  HRD dalam memberikan  penjelasan yang benar tentaang peran masing-masing pegawai.
b.      Konflik Tanggung Jawab Pegawai terbuka tentang kondisinya dan staff  HRD tulus mendengarkan keluhan yang disampaikan pegawai.
c.       Perbedaan Status Salah satu pegawai merasa mempunyai kemampuan lebih, menyebabkan pegawai yang lain lebih merasa canggung , komunikasi ini berlangsung searah dan otoriter.
d.      Perbedaan Persepsi Penggunaan istilah dan bahasa pegawai yang tidak dipahami pegawai lain menjadi masalah komunikasi yang umum terjadi.

Fungsi  Human Relation dalam kepemimpinan dan Tujuan Human Relations

Fungsi Human Relations bagi organisasi dan pelaksanaannya adalah identik dengan maksud dan tujuan dijadikannya Human Relations seperti yang telah dikemukakan oleh H.R Danan Djaja :
  1. Mencegah salah pengertian antara pimpinan dan bawahan 
  2. Mengembangkan kerjasama antara pimpinan dengan bawahan
  3. Dapat membentuk suatu kelompok kerja atau group dynamic atau team work yang efektif.
  4. Mengarahkan individu dalam kelompok kepada satu tujuan. (Djaja, 1985 : 63)
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa Human Relations tidak lepas dari individu yang harus menjalankan fungsinya dengan mengikuti peraturan-peraturan yang berorientasi kepada pencapaian sasaran. Pencapaian sasaran ini memungkinkan orang bekerja dengan memperoleh kepuasan dari hasilnya. Kemudian Keith Davis memberikan pengertian Human Relations ditinjau dari sudut Pimpinan yang mempunyai tugas memimpin kelompoknya dan mempertanggung jawabkannya yang dikutip oleh Oemi Abdurrachman, yaitu:

”Human Relations adalah interaksi dari orang-orang kedalam suasana kerja dengan memotivasi , mereka akan bekerja bersama-sama secara produktif, kooperatif dengan kepuasan baik mengenai segi ekonominya maupun psikologi dan sosialnya. Human Relations yang efektif adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan orang-orang itu, memberikan kepuasan pada mereka dengan batas-batas kemampuan badan itu”. (Abdurrachman, 1993:81)

Dalam pengertian Human Relations tersebut tercermin adanya kehendak agar segenap aktivitas menyatu padukan manusia dengan pekerjaan di dalam suatu organisasi memungkinkan berkembangnya diri manusia sepenuhnya. Sehingga antara manusia dalam melaksanakan pekerjaannya terdapat hubungan timbal balik yang bermanfaat. Hal ini juga merupakan suatu kegiatan hubungan antara pimpinan dengan bawahan di dalam suatu organisasi untuk bekerjasama, agar kebutuhan psikologisnya serta kebutuhan sosial psikologisnya dapat terpenuhi. Oleh karena itu di dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi dapat dilaksanakan tanpa merasa kekurangan pemenuhan kebutuhannya, yang pada gilirannya dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik, hingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif.

Dalam interaksi atau dalam hubungan tersebut, terdapat ciri hakiki Human Relations yakni bahwa pengertian Human Relations dalam makna proses rohaniah pemimpin dengan bawahan dan sebaliknya antara bawahan dengan bawahan yang lain untuk mendapatkan kepuasan hati, semangat kerja, kerjasama moral serta disiplin yang tinggi dari para pegawai, sehingga dapat dicapai produksi yang tinggi. Apabila tujuan tersebut dapat tercapai, berarti orang-orang dalam organisasi itu benar-benar bekerjasama dengan tujuan dan dorongan bersama.


“Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia.” Demikian kata R.F. Maier dalam bukunya, Principle of Human Relation.
Dalam derajat intensitas yang tinggi, hubungan manusiawi dilakukan untuk menyembuhkan orang yang menderita frustasi. Frustasi timbul pada diri seseorang akibat suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan olehnya. Apabila frustasi itu diderita oleh karyawan, apalagi jika jumlahnya banyak ini akan mengganggu jalannya organisasi akan menjadi rintangan bagi tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Tidaklah bijaksana jika seorang pemimpin menangani pegawai yang frustasi dengan tindakan kekerasan.
 Di sinilah pentingnya peranan hubungan manusiawi. Dia harus membawa penderita dari problem situation kepada problem solving behaviour.
Dalam menerapkan human relation, seorang pemimpin harus memperhatikan beberapa prinsip agar pencapaiannya dapat maksimal. Di antaranya adalah :

• Harus ada sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan-tujuan individu di dalam organisasi tersebut.
• Suasana kerja yang menyenangkan.
• Informalitas yang wajar dalam hubungan kerja.
• Manusia bawahan bukan mesin.
• Kembangkan kemampuan bawahan sampai tingkat yang maksimal.
• Pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan.
• Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik.
• Alat perlengkapan yang cukup.
• “The right man in the right place”.
• Balas jasa harus setimpal dengan jasa yang diberikan.


Human Relation dalam Meningkatkan motivasi kerja Kunci aktivitas
human relations adalah memotivasi.
Dengan demikian, dalam kegiatanhuman relations yang berinteraksi di dalamnya harus mampu memotivasi agar dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan, dengan cara  berkomunikasi yang bersifat manusiawi yang pada akhirya mereka mau bekerja, bergerak, atau melakukan seuatu sehingga menimbulkan kepuasan pada kedua belah  pihak. Jadi, sebuah komunikasi yang terjadi baru bisa dikatakan sebagai sebuah Human relations apabila,dalam komunikasi tersebut kedua belah pihak saling berinteraksi,  berkomunikasi, dan memberikan kepuasan batin serta kebahagiaan bagi kedua belah  pihak tersebut.
Dalam hubungannya dengan manajemen sumber daya manusia, komunikasi yang dalam hal ini human relations bukan hanya sekedar berarti pengiriman dan penerimaan pesan, tetapi lebih jauh dari itu. Human relations juga bertujuan mengembangkan potensi sumber daya manusia. Sesuai dengan tujuan tersebut, pengembangan potensi pegawai dalam suatu perusahaan tidak akan terlepas dari upaya peningkatan motivasi dan prestasi kerja seorang pegawai melalui human relation. Seorang pegawai yang termotivasi baik, akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap keefektifan organisasinya.
Jika seorang pegawai termotivasi dengan baik, maka akan menunjukkan suatu perusahaan yang berjalan efektif dan hal ini merupakan kunci sukses bagi seorang atasan dalam membina perusahaan yang dipimpinnya. Ada lima hal penting yang perlu diperhatikan dalam kaitan human relations
terhadap  peningkatan motivasi kerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, kelima hal tersebut antara lain :
 1.Tersedianya umpan balik dan proses mendengarkan yang efektif.
2. Adanya kesungguhan hati dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung  jawabnya.
3.Dapat memahami kebutuhan-kebutuhan pegawai bawahan.
4.Penggunaan waktu secara tepat dan efektif.
5.Mempergunakan saluran komunikasi yang tepat

 Disadari atau tidak Human relations dapat memberi pengaruh-pengaruh positif dan negatif terhadap motivasi kerja seseorang. Teknik-teknik yang kurang tepat yang digunakan oleh seorang atasan dalam berkomunikasi dengan bawahannya (komunikasi vertikal) akan berakibat menurunnya motivasi kerja bawahannya. Hal ini dapat terjadi karena motivasi berhubungan erat dengan implikasi-implikasi yang diterima sebagai hasil suatu komunikasi. Adapun komunikasi horizontal dalam berkomunikasi yaitu  berupa koordinasi tugas, penyelesaian masalah, pembagian informasi, dan resolusi konflik.

Human relation sering diartikan komunikasi. Maka berikut ini adalah proses komunikasi :
Dalam proses praktik human relation di dunia kerja adanya komunikasi antara manager batau atasan employe atau pekerja. Manager di tuntut untuk mempunyai cara bagaimana memanusiakan manusia ,bagaimana memperlakukan karyawannya dengan pantas sebagaimana manusia. Maka dibutuhkanlah PR dalam dunia pekerjaan sebagai alat penyambung komunikasi antara atasan dan bawahan. Bukan berpihak pada menejer ataupun pada karyawan atau employe,tetapi sebagai penengah dan penyambung lidah atara keduanya.



Perspektif dan Berbagai Konflik dalam Human Relations
• Para pakar yang meneliti tentang Human Relations Approach mengungkapkan bahwa Human Relations Approach khususnya memfokuskan pada kinerja kelompok, dan merupakan suatu kondisi dimana suatu hubungan berkembang dan berperan. (Conrad and Poole 2004)
• Melalui tekanan yang ada pada human relations approach, tidak heran apabila konflik merupakan perhatian yang cukup besar bagi para pakar human relations approach. Dari perhatian tersebut timbul berbagai sistem untuk mengidentifikasi berbagai gaya ataupun strategi manusia yang digunakan dalam sebuah konflik serta menentukan cara yang efektif di berbagai situasi konflik yang berbeda.
• Adapun Blake and Mouton (1964) dan Jay Hall (1969) yang mengidentifikasi lima perbedaan dalam suatu konflik. Klasifikasi yang mereka bentuk didasarkan pada dua komponen konflik yang mendasar, yakni assertiveness (ketegasan) dan cooperativeness (kerjasama).





KESIMPULAN

  • Hubungan Antar Manusia ( Human Relation )  adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
  • Human Relation merupakan jembatan penghubung yang menghubungkan antara atasan dan bawahan, bawahan dengan atasan dan bawahan dengan bawahan. Untuk menciptakan kepuasan dalam bekerja sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
  • Dengan kemampuan human relation yang baik seorang pimpinan akan dapat memecahkan masalah para karyawannnya.
  • Kunci aktivitas Human Relation adalah motivasi,
  • Human Relation adalah komunikasi persuasif. Dengan melaksanakan human relation itu     pimpinan organisasi atau pimpinan kelompok dapat melakukan komunikasi dengan para        karyawannya   secara manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja bersama-sama, sehingga             hasil yang diperoleh dapat memuaskan.
    • Human relation dalam organisasi merupakan hal yang penting karena merupakan jembatan            antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.
    • Human Relation memegang peranan penting dalam hubungan internal karena dapat           memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia dalam organisasi. Benturan      psikologis dan konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi, bukan hanya    pimpinan dengan karyawan. Tetapi juga karyawan dengan karyawan yang berpotensi mengganggu    kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan.
    • Pengembangan karir merupakan cara untuk memotivasi karyawan untuk mendapatkan loyalitas     karyawan dalam bekerja sehingga produktivitas karyawan meningkat.